Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad
Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band
bernam
a
Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu
personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan
dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad
berkenalan dengan Dave "Phoenix" Farrell (bassis Linkin Park) yang
merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di
Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin
Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave
sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty
Snax.
Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis,
lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze)
sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama
Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi
Hybrid Theory. Lalu setelah ditolak 3 kali, Hybrid Theory berhasil
diterima oleh sebuah perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records
setelah sukses meluncurkan EP yang berjudul Hybrid Theory EP pada tahun
1999 sebanyak seribu keping. Namun, pada saat itu Mike sempat memiliki
masalah dengan Jeff Blue, manahaernya. Jeff Blue mengatakan bahwa Mike
tidak usah rapping, cukup bermain keyboard saja. Kejadian ini
menginspirasi Mike untuk menulis lagu Get Me Gone (Fort Minor)
Sekali
lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip
dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap
band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park.
Namun, sebelum bernama Linkin Park, mereka sempat mengganti namanya
menjadi 0818. Nama ini juga baru diketahui pada pertengahan 2009, saat
Brad Delson berbicara di acara wisuda di UCLA, Los Angeles, pertengahan
2009 lalu. Nama Linkin Park diambil Chester dari nama sebuah taman di
Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri,
Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka
berhasil membeli situs web LinkinPark.com
Hybrid Theory
Linkin
Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24
Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih
terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat
Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta
keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory,
dengan 2 lagu baru High Voltage (Reprise) dan My December (lagu).
Linkin
Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory,
Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira
10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty, tidak sepopuler singel di Hybrid
Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan
Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam
pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok
fans mereka bernama Linkin
Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.
Meteora
Tanggal
25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama
tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani.
Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta
kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside,
Lying from You, dan Breaking the Habit.
Meteora memenangkan
banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori "Video Rock
Terbaik" untuk lagu "Somewhere I Belong" dan "Penghargaan Pilihan
Pemirsa" (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan
lain yaitu "Penghargaan Musik Radio 2004", "Penghargaan Artis Tahun Ini"
dan "Penghargaan Lagu Tahun Ini" melalui lagu "Numb". Mesikpun album
Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan
album di Amerika Serikat tahun 2003.
Linkin Park juga mengadakan
Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu
itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka,
"Live In Texas", yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.
Proyek sampingan
Atas
permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album
"Collision Course". Materi album ini adalah remix dari sebagian
lagu-lagu Linkin Park dalam album "Hybrid Theory" dan "Meteora" serta
lagu-lagu Jay Z dalam album "Blueprint" serta "The Black Album". Album
tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore
yang mendapat penghargaan Grammy kategori "Lagu Rap Terbaik" dan
"Kolaborasi Terbaik".
Pada tahun 2005, Linkin Park lebih
mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan
Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga
membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004.
Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album "The
Rising Tied". Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai
Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise.
Pada
13 Oktober 2009, Dead By Sunrise meluncurkan album perdananya, yang
berjudul Out Of Ashes. Namun sebelum mereka meluncurkan album, mereka
terlebih dahulu merilis sebuah singel, yaitu Crawl Back In.
Linkin
Park dan Artifical Life Inc. juga rencananya akan merilis game untuk
iPhone dan iPod Touch, Linkin Park: 8-Bit Rebellion, pada Januari 2010.
Minutes to Midnight
Pada
tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin
Park, yaitu "Minutes To Midnight". Banyak yang mengkritik Linkin Park
karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park
menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi.
Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya "Minutes To Midnight"
(menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini
yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.
Sebanyak
100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam
album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album
Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun
demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual
hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam
tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan
Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, "What I've
Done", sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes
To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20
Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu "Bleed It Out".
Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park merilis singel "Shadow of the
Day". Lalu disusul dengan Given Up (Maret 2008), dan singel terakhir
dari "Minutes To Midnight", Leave Out All The Rest (Juli 2008).
Lagu
"No Roads Left" bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes.
Sementara lagu "Qwerty" bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park
Underground v6.0.
Mereka juga merilis lagu "New Divide" yang
dipakai untuk soundtrack film terbaru Transformers yaitu Transformers:
Revenge of the Fallen.Lagu ini juga sudah mencapai posisi 6 di Amerika
Serikat, di Inggris mencapai posisi 20, dan mendapat penghargaan dalam
kategori "Best Scream Song of the Year" di Spike TV.